Allah SWT adalah Rabbul Alamin. Penguasa, Pencipta, dan Pengatur alam semesta. Dia yang menciptakan, Dia pula yang mengetahui keperluan makhluk-Nya.
Karena itu, Dia pulalah yang menetapkan aturan-aturan yang sesuai untuk semua makhluk-Nya, termasuk kita ini manusia —hamba-Nya. Ibarat setiap produk yang dilengkapi dengan buku manual pemeliharaan dan pemecahan masalah, maka begitu pulalah kira-kira Allah SWT menetapkan aturan-aturannya supaya manusia selamat dunia akhirat.
Di antara poin penting di dalam ”manual” tadi, adalah perintah Allah SWT bagi umat Islam, khususnya orang-orang yang beriman—yang yakin dan percaya—untuk berpuasa. Karena puasa adalah perintah Allah SWT, maka sudah pasti ia sesuai untuk kita, sesuai dengan dengan fitrah (keaslian) kita. Puasa yang disyariatkan dalam Islam dalam rentang waktu mulai terbit fajar hingga terbenam matahari, tidak makan dan minum, tidak berhubungan suami-isteri, menahan amarah dan nafsu jahat, dan memperbanyak ibadah adalah rangkaian latihan dan pengkondisian diri kita dari Allah SWT.
Karena puasa adalah suruhan dari Allah SWT supaya kita menjadi orang yang bertaqwa, maka sudah pasti puasa memiliki banyak hikmah dan keutamaan bagi manusia yang melaksanakannya. Tinggal kecanggihan ilmu pengetahuan dan nalar manusia sajalah yang akan membuktikan bahwa memang puasa memiliki banyak sekali kebaikan bagi manusia.
Kita sudah jamak mendengar bahwa puasa bisa mengurangi kadar gula darah, menstabilkan tekanan darah, menurunkan kadar kolesterol, bahkan sampai menyembuhkan maag. Keteraturan makan dan minum, jumlah yang sepadan dengan kebutuhan tubuh, dan kondisi batin yang tenang memberikan kontribusi untuk kesembuhan itu.
Rasulullah SAW mengatakan bahwa setan masuk melalui aliran darah, maka jalan bagi kita untuk mempersempit jalannya adalah dengan berpuasa dan mengurangi makan dan minum. Di sini kita lihat pertemuan antara hal yang ghaib (setan) dengan hal yang nyata (pembuluh darah, makan dan minum). Artinya mereka yang makan dan minum terlalu banyak akan lebih mudah dikendalikan oleh setan, batinnya akan mandul, kepeduliannya semakin berkurang, dan kecenderungan kepada kebatilan akan lebih besar. Bahkan dalam kondisi yang lebih ekstrim, Rasulullah SAW menyatakan bahwa jumlah makanan yang kita makan cukuplah hanya untuk menegakkan tulang punggung kita saja. Artinya tidak terlalu banyak makan.
Orang yang berpuasa akan memiliki badan yang lebih kuat. Baik ketika berpuasa ataupun setelahnya. Tidak percaya? Ketika pertikaian di Aceh antara TNI dengan GAM masih berkecamuk beberapa tahun lalu, banyak anggota Kopassus yang sengaja berpuasa ketika menjalankan misinya. Menurut pengalaman mereka, ketika berpuasa, tubuh menjadi lebih ringan dan gesit, konsentrasi dan kesiapsiagaan semakin tinggi, dan hati menjadi lebih tenang dan sabar. Kesuksesan-kesuksesan misi Kopassus di sana tidak terlepas dari praktik puasa yang mereka lakukan.
Bahkan Nabi Daud Alaihissalam yang berpuasa sehari, berbuka sehari memiliki kekuatan yang sangat spektakuler—tentunya atas izin Allah SWT. Dia melempar Jalut (Goliath) sang monster komandan tentara musuh dengan batu sampai mati menggelepar. Dia pula yang bisa membuat baju besi dan membentuknya dengan tangannya sendiri.
Orang-orang yang rajin berpuasa sunnah Senin dan Kamis sering mengatakan bahwa tubuh mereka terasa lebih segar ketika dan setelah berpuasa. Gerakan menjadi lebih cekatan dan kerja menjadi lebih produktif. Mereka yang sering berolahraga dan berpuasa sering merasakan bahwa efek pada tubuh setelah berpuasa mirip dengan yang mereka rasakan ketika setelah selesai berolahraga. Otot tubuh menjadi lebih padat, badan menjadi lebih segar karena darah terasa mengalir lebih deras terpompa dari jantung.
Keprihatinan dan pengekangan yang dikondisikan ketika sedang berpuasa melatih kesabaran dan ketenangan ketika menghadapi masalah yang jauh lebih berat. Orang yang terlatih berpuasa seharusnya akan semakin tahan menghadapi berbagai persoalan. Pengendalian diri dari marah dan berbuat semaunya di saat ekstrim lapar dan haus adalah latihan yang sangat bermanfaat. Patutlah ketika Rasulullah SAW menyuruh pemuda-pemuda yang sudah sampai usia menikah —tetapi masih belum mampu untuk melaksanakannya—untuk berpuasa sunnah. Puasalah yang bisa menundukkan gejolak-gejolak pemuda terhadap kebutuhan itu.
Tentulah masih banyak hikmah dan rahasia yang tersembunyi di balik puasa yang kita lakukan. Ilmu pengetahuan, pengalaman dan berjalannya waktu adalah salah satu penguak tabirnya. Tentu saja kita tidak berpuasa karena besarnya hikmah-hikmah dan keuntungan yang kita dapatkan tadi. Sebagai orang yang beriman, alasan kita untuk berpuasa tentulah karena puasa (shaum) merupakan perintah wajib dari Allah SWT untuk melakukannya, sebagai wujud kepatuhan kita kepada-Nya.
Selain di Bulan Ramadan, masih banyak puasa-puasa sunnah di sepanjang tahun yang bisa kita nikmati. Puasa Senin dan Kamis, puasa tengah bulan (yaumul bith), puasa Muharram, puasa Syawal, dan lainnya. Tentu saja puasa ini tidak sebanding berkahnya dibandingkan dengan puasa Ramadan, tetapi mengingat ganjaran dari Allah SWT dan kebaikan atas diri orang yang melakukannya, tidakkah kita tertarik untuk melakukannya?***
Dr Ir Muhammad Ikhsan MSc : Dosen Program Pasca-sarjana Studi Perkotaan Unri.
15 September 2008
07 September 2008
Pengajaran Dan Mengajar Privat
Sifat pengajaran dan peran instruktur pada pendidikan jarak jauh berbeda dengan kelas yang tradisional. Semua itu berbeda tergantung pada apakah sedang mengajar suatu institusi pendidikan jarak jauh, unit, konsorsium, atau program, seperti dirumuskan dalam bab I. Pada institusi pendidikan jarak jauh yang telah mengadopsi suatu pendekatan sistem total, guru privat spesialis memberi perhatian mereka untuk membantu sejumlah kecil para siswa untuk saling berhubungan dengan isi yang dirancang dan diperkenalkan oleh spesialis lain. Pada program pendidikan jarak jauh, tanggung jawab pada penyampaian dan bimbingan biasanya dilakukan oleh instuktur tunggal. Pada unit pendidikan jarak jauh, instruktur dibantu oleh para perancang, produsen, dan staf produksinya dari bermacam-macam jenjang, tergantung pada ukuran unit dan kegunaannya. Di suatu konsorsium, pengajaran bervariasi menurut dari program, unit, atau institusi, dan mutu mereka.
Bagaimana Membedakan Pengajaran Jarak Jauh
Apapun juga tingkatan organisasi pengajaran jarak jauh, banyak faktor yang membuat mengajar suatu kursus pendidikan jarak jauh yang berbeda dari mengajar suatu kelas tradisional. Dari segi pandangan instruktur, perbedaan yang paling jelas adalah bahwa kamu mungkin tidak akan melihat bagaimana para siswa bereaksi ke apa yang kamu sedang kataan atau lakukan (kecuali jika kamu secara kebetulan menggunakan televisi interaktif dua arah). Jika kamu menggunakan beberapa format audio konferensi, kamu bisa mendapatkan umpan balik lisan segera jika kamu bisa mengorganisirnya secara teratur pada sesi kursus. Jika kamu sedang mengajar via beberapa format belajar surat menyurat, video atau audio yang direkam, atau jaringan komputer, kemungkinan akan ada suatu penundaan substansiil didalam alur komunikasi antara kamu dan para siswa kamu. Karena alasan ini, pengajaran jarak jauh merupakan tantangan lebih besar untuk instruktur yang kurang berpengalaman, mereka yang mempunyai lebih pengalaman akan lebih mampu mengantisipasi tanggapan siswa dan merencanakan bagaimana cara berhadapan dengan mereka.
Faktor yang kedua membuat tantangan mengajar jarak jauh untuk kebanyakan para guru adalah fakta bahwa efektivitas pengajaran sangat tergantung pada seberapa baik kamu dapat menggunakan teknologi. Ini artinya kamu harus tidak hanya memahami pembatasan dan potensi dari tiap bagian teknologi (dan dalam beberapa hal, bagaimana cara mengoperasikannya) tetapi juga mengetahui mengajar teknik yang berhubungan dengan kesuksesan penggunaan teknologi itu. Sebagai contoh, jika kamu sedang mengajar via televisi, kamu harus sadar bagaimana cara " bertindak" didepan kamera. Dengan cara yang sama, jika kamu menggunakan audio konferense, audio grafis, atau komputer konferense, kamu harus belajar bagaimana teknik ini bekerja dengan baik di mediaitu. Ketika mengajar kursus korespondensi, kamu perlu memahami bagaimana cara efektif berkomunikasi secara tertulis, dan tidak hanya penulisan, tetapi penulisan tertentu yang nantinya " mengandung pelajaran".
Para guru kelas pendidikan jarak jauh harus memberi banyak perhatian ke perasaan siswa, terutama motivasi mereka. Para siswa akan lebih khawatir akan pengambilan suatu kelas jauh dibanding suatu kelas konvensional, dan pada waktu yang sama mengalami kesulitan untuk menyatakan ketertarikan mereka kepada seorang guru jarak jauh. Guru jarak jauh akan mengalami kesulitan untuk mengidentifikasi ini dan emosional lain tanpa banyak praktek. Di dalam banyak program, para siswa tidak mempunyai dukungan panutan teman sekelas atau yang rutin untuk secara phisik menghadiri kelas, dan ini boleh mempengaruhi motivasi mereka untuk belajar. Instruktur harus oleh karena itu untuk berpikir tentang penyelesaian dengan belajar bekerja keras.
Para siswa banyak mengeritik pada awal pengajaran jarak jauh, dan instruktur harus mencoba memberi harapan, untuk memberi kepercayaan mereka, dan untuk memberi mereka kesempatan menguji pendekatan yang tidak familier, termasuk memberi mereka suatu kesempatan untuk menggunakan teknologi dengan tepat. Semua instruktur harus mendapatkan para siswa dengan aktip yang dilibatkan dalam proses itu. Menjadikan para siswa berpartisipasi dengan aktip secepat mungkin sangat penting sebab itu tidak hanya mengatasi kesulitan tapi juga menentukan suasana masa depan. Partisipasi aktip dalam beberapa format pendidikan jarak jauh menjadi lebih sukar untuk di organisir dibanding dalam kelas. Mungkin ada lebih sedikit kesempatan untuk para siswa untuk menanyakan pertanyaan atau menbuat komentar, dan kesempatan untuk membangun pengetahuan didalam kelompok yang lain tidak akan sangat sering muncul. Para siswa sepertinya mempunyai suatu pandangan media komunikasi mereka harus menggunakan seperti pelajar yang mempimpin mereka untuk mengadopsi peran pasif dibanding untuk menjadi aktip. Jika instruktur berhati-hati untuk mendapatkan para siswa itu dengan aktip melibatkan dari awal, mereka hampir pasti mengalahkan ketakutan mereka dan menjadi menggairahkan dan termotivasi oleh kebebasan yang baru yang mereka menikmati seperti pelajar jarak jauh.
Namun faktor lain pembeda mengajar jarak jauh dari pengajaran konvensional, terutama ketika kelas diajar oleh unit, perjanjian kerja sama temporer, dan institusi, adalah hubungan orang didalam interaksi langsung dengan para siswa dan dari anggota regu yang mendisain dan mengembangkan kelas itu. Pada pengajaran kelas tradisional adalah usaha perorangan, sedangkan pendidikan jarak jauh instruktur pada umumnya bekerja dengan sejumlah orang yang berbeda di dalam pengembangan dan penyelenggaraan kelas. Sebagai contoh, kerja sama/kolaborasi dengan teknisi spesialis seperti produksi televisi atau staff pendukung komputer mungkin jika media ini digunakan; jika material cetakan digunakan, seorang editor akan mungkin dilibatkan.
Kebanyakan pendidikan jarak jauh mempunyai seorang manajer yang menangani detil administratif. Akhirnya, kebanyakan institusi pendidikan jarak jauh bersandar pada guru privat untuk melaksanakan banyak dari fungsi secara normal yang dilaksanakan oleh instruktur didalam kelas belajar tradisional atau didalam mengajar program jarak jauh. Bahkan di program yang yang paling sederhana, dimana instruktur mengajar suatu secara langsung didalam kelas dengan cara tradisionil dan secara serempak mengajar satu atau lebih kelompok kelas jarak jauh dengan alat sederhana seperti audio konferensi, akan ada koordinator pada lokasi kelas jarak jauh yang mengatur regu tersebut.
Lebih jauh dikatakan dalam bab ini tentang perbedaan cara dalam pengajaran kelas jauh dengan mengajar kelas tradisional. Tentu saja, kamu mestinya tidak mengharapkan untuk belajar bagaimana cara mengajar kelas jauh dari buku ini. Masing-Masing medium mempunyai ketrampilan sendiri, dan ketrampilan berbeda diperlukan pada setiap tingkatan pendidikan jarak jauh ketika kita sudah menggambarkan mereka. Untuk menjelaskan ketrampilan ini akan memerlukan sedikitnya satu buku yang dipersembahkan untuk tujuan itu sendiri. Bagaimanapun, harapan agar bab ini akan membantu kamu kepada sebagian dari peluang orang banyak untuk mengembangkan teknik mengajar baru dan juga membantu kamu melihat banyak variabel mengajar yang hendaknya diteliti dalam dokumen kamu, tesis, dan uraian.
Tiga Jenis Interaksi
1. Interaksi pelajar-isi
Jenis interaksi yang pertama guru harus menyempurnakan, atau membantu, adalah interaksi siswa dengan pokok materi berarti yang akan diajarkan. Interaksi para siswa ini dengan isi adalah suatu lukisan karakteristik pendidikan. Pendidikan adalah suatu proses tentang perencanaan pelajaran yang dibantu oleh seorang guru atau instituĂs pengajaran. Tiap-Tiap pelajar harus membangun pengetahuan melalui suatu proses secara pribadi menampung informasi ke dalam struktur teori yang ada. Itu saling berinteraksi dengan isi yang mengakibatkan ini berubah pemahaman pelajar, apa yang kita kami kadang-kadang disebut suatu perubahan di dalam perspektif, ketika pelajar membangun pengetahuan mereka. Salah satu dari tujuan utama pengajaran jarak jauh adalah mulai memperkenalkan isi untuk proses ini.
Sejak waktu immemorial, teks telah ditawarkan sebagai alat pengajaran. Di dalam zaman pertengahan hampir semua teks telah dimaksud untuk mengajar, tidak melulu menginformasikan, dan pasti tidak menjamu. Pada abad ke sembilan belas penggunaan cetakan untuk mengajar telah maju oleh penemuan panduan belajar di rumah yang berupa teks, menyediakan penjelasan tentangnya dan petunjuk studinya. Ada interaksi sangat kecil dengan instruktur atau dengan para siswa lain, tetapi para siswa mengharapkan untuk meluangkan banyak waktu untuk saling berinteraksi dengan perihal pokok materi yang diperkenalkan di radio dan siaran televisi dan oleh perekaman elektronik pada audio atau siaran ulang tv dari video, dan perangkat lunak komputer, dengan multimedia interaktip ( videodisc, CD-ROM) menjadi teknologi paling maju untuk penemuan isi interaksi sejauh ini ( Dede, 1990).
2. Interaksi pelajar-instruktur
Jenis kedua dari interaksi, Sama penting oleh kebanyakan pelajar dan seperti sangat diinginkan oleh kebanyakan pendidik, interaksi antara pelajar dan instruktur. Setelah isi diperkenalkan, apakah informasi, demonstrasi ketrampilan, atau memperagakan sikap tertentu dan menilai, instruktur membantu para siswa di dalam saling berinteraksi dengan itu. Untuk melakukan ini, mereka mencoba untuk merangsang atau sedikitnya memelihara minat siswa akan pokok materi dan motivasi mereka untuk belajar. Berikutnya mereka mencoba untuk mengorganisir aplikasi siswa dari apa yang sedang mereka pelajari, baik oleh praktek ketrampilan yang telah mereka lihat dipertunjukkan atau dengan manipulasi informasi dan gagasan yang telah diperkenalkan. Instruktur mengorganisir evaluasi dan pengujian informal dan formal untuk memastikan jika pelajar mendapat kemajuan dan untuk membantu memutuskan apakah untuk berubah strategi. Akhirnya, instruktur memberi nasehat, dukungan, dan dorongan kepada masing-masing pelajar, meskipun demikian tingkat dan alami dukungan ini bervariasi menurut tingkatan bidang pendidikan pelajar, filosofi dan kepribadian guru, situasi dan faktor organisatoris lain.
Jika interaksi antara pelajar dan guru kelas jarak jauh adalah mungkin melalui surat menyurat atau telekonferensi, pelajar bisa mendukung pengalaman instruktur profesional selagi saling berinteraksi dengan apapun juga cara adalah paling efektif untuk pelajar individu tertentu itu. Individualisasi instruksi ini adalah suatu keuntungan panjang instruksi surat menyurat yang dikenali. Ketika instruktur surat menyurat duduk dengan satu set dokumen siswa, tidak ada kelas, tetapi sebagai gantinya instruktur masuk suatu dialog diam dengan individu masing-masing. Selagi masing-masing siswa dan instruktur sedang menghadiri suatu potongan isi umum, yang pada umumnya didalam seperangkat teks tetapi mungkin pada audio atau siaran ulang tv dari video, masing-masing siswa menjawab presentasi itu berbeda, dan tanggapan oleh instruktur kepada masing-masing siswa berbeda juga.
Bagi beberapa para siswa suatu kesalah pahaman diterangkan, ke pengembangan yang diberi orang lain, ke penyederhanaan yang lain; bagi satu analogi digambar, ke usulan pembacaan pengganti lain. Instruktur menjawab aplikasi pelajar tentang pengetahuan baru. Apapun juga yang mengarahkan diri pelajar boleh melakukan sendiri ketika saling berinteraksi dengan isi yang diperkenalkan, mereka hampir peka aplikasi karena mereka tidak mengetahui cukup tentang pokok materi untuk memastikan mereka sedang menerapkannya dengan tepat, atau secara intensif atau secara ekstensif seperti halnya diinginkan atau mungkin, atau bahwa ada area aplikasi yang potensial yang mereka tidak akan peduli.
3. Interaksi pelajar-pelajar.
Ini format interaksi yang ketiga yang adalah dimensi yang baru untuk para guru didalam pendidikan jarak jauh. Ini adalah interaksi inter-pelajar, interaksi antara satu pelajar dengan pelajar yang lain, sendiri atau didalam kelompok, dengan atau tanpa kehadiran instruktur.
Setelah ini menjadi suatu tujuan dari pemerintah modern untuk menyediakan pendidikan untuk semua warga negara, satu-satunya cara yang hemat melakukan itu adalah untuk mengorganisir para siswa ke dalam kelas. Sungguhpun sekarang ada alat untuk memberitahukan pelajar di samping mempunyai kelas, kelas masih cara utama yang para siswa diorganisir. Ini adalah sebagian sebab para guru dan pengurus dapat berpikir tentang tidak ada jalan lain mengorganisir para siswa, dan sebagian sebab dalam jangka pendek - meskipun tidak untuk jangka panjang- adalah cara termurah mengirimkan rangsangan tindakan mengajar, presentasi, aplikasi, evaluasi, dan dukungan siswa.
Bagaimanapun, interaksi pelajar-pelajar antar anggota suatu kelompok kadang-kadang yang diinginkan untuk pertimbangan bersifat pendidikan. Contohnya, Philips, Santoro, dan Kuehn (1989) menggunakan teknologi konferensi komputer dan rekaman video untuk melatih para siswa dalam fungsi efektifitas kelompok. Di sini adalah contoh yang membuatnya penting bagi para siswa untuk mengalami interaksi kelompok sebagai strategi untuk belajar. Orang bisa belajar prinsip kepemimpinan presentasi kelompok dan keanggotaan kelompok sendiri, atau di dalam interaksi dengan instruktur, hanyalah suatu titik aplikasi dan evaluasi ketersediaan suatu kelompok pelajar menjadi tidak ternilai untuk pelajar dan instruktur. Dengan menarik, Philips dan para rekan kerjanya pada suatu kampus konvensional dan datang untuk menggunakan teknik pembelajaran jarak jauh setelah mereka tidak menemukan bahwa didalam kelas secara langsung mereka tidak bisa secara efektif memudahkan interaksi antar anggota dari suatu kelas mahasiswa yang sangat besar. Pendidik ini menggunakan email dan konferensi komputer untuk memberi para siswa mereka dua keuntungan interaksi individu dengan instruktur seperti di suatu pengajaran tambahan klasik, dan pada waktu yang sama, keuntungan interaksi dengan kelompok mereka.
Terlepas dari interaksi mengajar sendiri, kapan digolongkan interaksi inter-pelajar antara siswa yang sangat diinginkan? Jawabannya pertanyaan ini tergantung besarnya keadaan antara pelajar dengan umur mereka, pengalaman, dan tingkat kemandirian pelajar. Banyak pelajar yang lebih muda menemukan interaksi inter-kelompok untuk merangsang dan memotivasi, meskipun cara ini tidak begitu penting bagi pelajar remaja dan lanjutan, yang untuk lebih memotvasi diri sendiri. Pengaturan kelompok bermanfaat untuk beberapa bentuk presentasi, terutama ketika siswa bisa di organisir kedalam regu perancang dan diberi tanggung jawab me4mbuat presentasi kepada sesama mereka. Secara umum, diskusi inter-siswa sangat berharga sebagai cara membantu para siswa untuk memecahkan persoalan yang telah diperkenalkan dan untuk mengujinya di dalam pertukaran dengan sesama mereka.
Merencanakan suatu sesi untuk kursus audio/komputer konferensi telah dijelaskan pada bab 6. Kemudian, sembilan kelompok para siswa mengambil giliran membuat presentasi kepada panutan mereka. Setiap presentasi berakhir dalam setengah jam. Ini dilanjutkan dengan diskusi dan analisa dalam kelompok terbuka kecil pada setiap sisi, dan selanjutnya dengan timbal balik dan sesi diskusi umum. Proses ini sukses karena tingkat pengaturan diri yang siswa remaja mampu lulus, dan ini tidak saja dan tidak hanya pengembangan pengakuan dan dorongan tentang keahlian mereka, tetapi juga mengujinya dan mengajar prinsip penting mengenai sifat alami pengetahuan dan peran siswa dan sarjana sebagai pembuat pengetahuan.
Pentingnya Semua Format Interaksi
Organisasi pengajaran jarak jauh harus mendisain mengorganisir kursus untuk memastikan masing-masing jenis interaksi dan mereka menyediakan jenis interaksi yang pantas untuk berbagai tugas untuk area pokok yang berbeda untuk pelajar pada langkah-langkah pengembangan yang berbeda. Kelemahan yang utama dari banyak program pendidikan jarak jauh adalah komitmen mereka kepada media komunikasi tertentu , dan ketika ada hanya satu media, mungkin yang hanya satu macam interaksi yang berjalan lancar.
Jika surat menyurat bagus pada interaksi pelajar-isi dan bagus pada, walaupun perlahan-lahan pada interaksi pelajar-instruktur, ini tidak memberi apapun pada interaksi pelajar-pelajar. Kelompok audio, audoi grafik, dan video konferensi memberikan keuntungan pada interaksi inter-pelajar tapi tidak terlalu bagus untuk interaksi individual instruktur-pelajar dan sering disalahgunakan untuk isi presentasi instruktur yang bisa dilaksanakan lebih baik oleh cetakan atau media rekaman. Didalam waktunya menyelamatkan dari membuat isi presentasi, telekonferensi bisa merangsang dan memudahkan interaksi inter-pelajar yang sulit atau mustahil untuk mencapai pendidikan jarakjauh hingga sekarang.
Dengan singkat, ini mesti diinginkan oleh pendidik jarak jauh untuk menggunakan tiga jenis interaksi.
Cara Baru dalam Mengajar
Partisipasi versus Presentasi
Bagi kebanyakan instruktur, mengajar pada kelas jauh melibatkan penggunaan dari ketrampilan yang berbeda dibanding mereka menggunakan suatu kelas konvensional. Peran mereka sebagai guru berubah dengan mantap- khususnya, keseimbangan antara mempresentasikan isi informasi dan mengorganisir interaksi siswa dengan informasi itu. Pada institusi pendidikan jarak jauh – ini, pada sistem total, pokok bahasan disiapkan, diorganisir, dan diperkenalkan oleh orang-orang yang bukan guru yang sama yang saling berhubungan dengan pelajar itu. Pekerjaan guru, yang disebut guru privat dalam institusi ini, adalah untuk saling berhubungan dengan para siswa pada isi yang basis dasar yang disiapkan oleh orang lain.
Pada program dan unit pendidikan jarak jauh, guru yang melakukan interaksi mungkin adalah individu yang sama yang menyiapkan dan menampilkan isi itu, tetapi bahkan di sini penekanan didalam pengajaran adalah pada interaksi dengan para siswa. Kebanyakan dari pokok materi perihal harus diperkenalkan melalui suatu media rekaman, seperti cetakan, audio, siaran ulang tv dari video, atau komputer, selagi guru kelas jauh menjadi fasilitator tugas utama untuk membantu para siswa untuk saling berhubungan dengan isi sebaiknya dengan dirinya dan dengan pelajar lain jika itu secara teknis memungkinkan.
Satu keahlian yang sangat penting ini seluruh pengajar kelas jauh harus mengembangkannya untuk membuat pelajar mereka berpartisasi aktif pada program pendidikannya. Ini tidak terlalu sulit untuk menyampaikan informasi pada kelas jauh, tapi mendapatkan orang untuk berpartisipasi dan membuat pengajaran aktif itu lebih susah.
Beberapa teknk khusus yang mungkin digunakan pada telekonferensi termasuk menayakan pertanyaan (apakah secara langsung atau retoris), menyampaikan masalah atau isu untuk analisa, meminta siswa berbagi pengalaman mereka, dan kelompok diskusi atau kelompok evaluasi mandiri. Sampai taraf tertentu, pilihan teknik akan dibentuk oleh media yang langsung digunakan. Bagaimanapun, pengajaran interaktip sungguh suatu "penetapan pikiran" yang memerlukan para guru untuk berpikir mempengaruhi pengetahuan dibanding menanamkannya, menanyakan pertanyaan dibanding memberi jawaban, fokus pada keikutsertaan siswa dibanding informasi yang disampaikan guru.
Satu sisi penting yang mengakibatkan meningkatnya tingkat partisipasi dan interaksi inter-pelajar adalah bahwa mengusahakan lebih banyak kesempatan untuk berinteraksi sosial antar para siswa dan para guru, dan siswa menikmati dan menghargai ini. Seperti yang dilaporkan oleh Hackman dan Walker (1990, hal. 7)
Instruktur yang menggunakan strategi yang dipekerjakan untuk meningkatkan presense sosial ketika memberi harapan keterlibatan, menawarkan umpan balik individu, dan mempromosikan hubungan antar pribadi telah dipandang dengan baik, secara khusus, menawarkan dorongan dan perhatian individu juga- para siswa kampus dan penggunaan variasi berkenaan dengan suara adalah faktor yang paling utama di dalam mempromosikan belajar jarak jauh.
Dengan kata lain, meningkatkan tingkat partisipasi dalam kelas membantu motivasi belajar menjadi lebih baik.
Presentasi Bukan Mengajar
Sebagian dari penyebab yang paling umum kegagalan di dalam pendidikan jarak diakibatkan oleh pembuat keputusan yang tidak acuh pada multidimensi alami pada mengajar jarak jauh dan sebagai konsekwensi melalaikan satu atau lebih aktivitas unsurnya. Kita sering kadang-kadang sombong melalaikan apa yang sebaiknya terjadi sebelum dan setelah penyerahan materi pelajaran kepada pelajar. Ini datang dari suatu pandangan sederhana pengajaran yang memandang pengajaran sebagai melulu presentasi informasi. Apakah media komunikasi yang utama adalah cetakan, audio, atau siaran ulang tv dari video rekaman, siaran atau telekonferensi, sering terjadi suatu ketidak seimbangan antara waktunya dan usaha mempersembahkan presentasi informasi tenaga ahli dan pengaturan bagi pelajar itu untuk saling berhubungan dengan isi terus diperkenalkan, dan interaksi instruktur-pelajar dan interaksi pelajar-pelajar.
Pertimbangkan contoh ini: di dalam suatu yang tipikal 2-jam satelit videokonferensi, presentasi diwawancarai untuk 30 menit oleh moderator, dan ini diikuti oleh 15 menit yang disiapkan untuk wawancara dengan ahli lain. Setelah kembali kepada dua hal pertama itu sekitar 25 menit dan presentasi studi kasus pretaped, tenaga ahli berbicara lagi untuk 20 menit. Pelajar diberi 15 menit untuk memberi pertanyaan kepada penyaji, dan ini adalah batas interaksi itu. Laporan evaluasi memberi detil tentang membuka musik, grafik yang dihidupkan, kursi yang dilapisi, dan ditempatkan pada tempat duduk. Kritikan utama berkisar pada pakaian penbicara, dan kesimpulan umum pada konferensi “sangat profesional.”
Tentu saja ini sangat diinginkan ketika presentasi harus di buat, ini dibuat dengan cara profesional dan sempurna. Bagaimanapun, presentasi bukanlah mengajar diri mereka; mereka hanya bagian dalam transaksi antara pelajar dan pengajar yang kita sebut pengajaran. Hanya membuat suatu presentasi video tidak lebih pengajaran dibanding mengirimkan para siswa buku melalui surat. Seperti halnya presentasi informasi, sedikitnya banyak perhatian harusnya diabdikan bagi mengenali kebutuhan individu masing-masing dan motivasi untuk belajar; memberikan setiap individu untuk menguji dan mempraktekkan pengetahuan baru, dan menerima evaluasi dari hasil prakteknya. Jika ada setiap orang rahasia pengajaran yang baik, maka diringkas dengan kata “aktifitas.” Sejak orang-orang banyak menggunakan satelit konferensi, banyak aktifitas yang dibutuhkan diorganisir di lokasi lokal: Bagaimanapun, banyak satelit penghantar kelompok interaksi pelajar-pelajar mungkin pasti jika waktu yang kurang dipakai untuk presentasi.
Otonomi Pelajar dan Saling Ketergantungan Kelompok.
Otonomi pelajar mengacu kepada potensial pelajar kelas jauh untuk berpartisipasi dalam menentukan objiktifitas pengajaran mereka, implementasinya pada mrogram belajar mereka, dan evaluasi pngajarean mereka. Pandangan ini sedikit banyak berbeda dari pandangan tradisional tentang pelajar kelas jauh, tergantung pendapat psikilogi tingkah laku. Pada pandangan tingkah laku, pelajar kelas jauh diluar lingkungan pengajar; masalah penting pendidikan jarak jauh adalah bagamana mengontrol mereka dengan optimal. Seperti yang kita lihat, instruktur mengusahakan untuk mengidentifikasi tujuan mereka dalam istilah tingkah laku yang spesifik, untuk menetukan rezim presentasi, praktek, dan penghargaan, dan untuk mengetes ukuran prestasi dari seluruh pelajar menurut bangunan standar yang tepat ke sasaran hasil. Tantangan para pendidik adalah membuat perangkat sempurna objektif, teknik, dan alat pengujian, satu yang mungkin cocok pada setiap pelajar, pada ukuran besar, pada kelas jauh, sedemikian sehingga tak seorangpun akan menyimpang, tak seorangpun akan jatuh antara juara.
Sementara ada banyak teknik disain yang bermanfaat di dalam pendekatan perilaku ini, kita juga harus mempertimbangkan keistimewaan dan kebebasan pelajar dan berpikir tentang cara kerja dengan ini sebagai sumber daya berharga dibanding mengacaukan gangguan. Sebagai pengganti suatu model dimana pokok pasif, pelajar, dilatih oleh perkakas instuksional yang menarik, kita perlu mencoba dengan konsep pendidikan jarak jauh sebagai lebih dari satu persekutuan para guru dan pengarahan diri pelajar dimana pelajar individu memutuskan, melakukan, dan mengendalikan sebagian besar proses belajar.
Pelajar remaja memiliki kapasitas berbeda dalam membuat keputusan mengenai pengajaran mereka sendiri. Disaner program pendidikan jarak jauh harus memiliki seluruh kemampuan dan bekerja bersama mereka. Kemampuan pengajar dalam mengembangkan rencana pengajaran personal dalam beberapa cara bebeda satu sama lain, atau kemampuan untuk mencari sumber untuk belajar dalam satu kerja atau lingkungan komunitas, atau kemampuan untuk memutuskan bagi diri sendiri ketika kemajuan memuaskan tidak harus diperlakukan sebagai suara gaduh dan ucapan lembut yang disesalkan. Sistem pengontralan instruktur, tapi labih dari melihat sebagai tenaga yang kuat untuk ditautkan oleh desainer instruksional.
Selanjutnya, otonomi pelajar harus menjadi tujuan dari pendidikan jarak jauh. Kita harus mempertimbangkan keunggulan ini untuk pelajar untuk mengatur sendiri dan mencoba untuk memikirkan cara harapan dan dukungan mereka. Itu tidak berarti bahwa seluruh pelajar bisa mengatur diri sendiri, tapi setiap mereka memiliki kemampuan dan potensi untuk mengatur diri sendiri, program pendidikan harus berusaha untuk mengidentifikasi dan membangun kemampuan mereka. Tiada keraguan bahwa setiap kesulitan untuk memikirkan program yang membantu pengendalian diri pelajar dari pada membuat satu kontrol tersebut.
Dengan teknologi darurat telekonferensi, tantangan baru dan menggairahkan untuk para perancang instruksi adalah bagaimana cara mengembangkan dan melibatkan ketergantungan individu di dalam kelompok kelas jauh, bagaimana cara mengembangkan saling ketergantungan kelompok di dalam suatu kesisteman total, dan bagaimana cara mrngembangkan otonomi kelompok itu. Permasalahan berhubungan dengan kurikulum, instruksi, dan dinamika hubungan antar pribadi. Masalah Kurikulum adalah bagaimana cara membawa minat lokal dan kemauan seperti halnya pengetahuan lokal yang berada pada masing-masing lokasi kelas jauh ke dalam isi untuk diajar. Masalah insruksi bagaimana cara melibatkan masing-masing lokasi kelas jauh di dalam menentukan sasaran hasil dan menerapkannya.
Suatu strategi yang baik adalah untuk memikirkan rancangan kelompok lokal. Suatu kelompok lokal dalam tele konferensi dapat memutuskan suatu topik atau tugas untuk presentasi, kepada kelompok lain - itu adalah, yang sebetulnya " kelas." Didalam penelitian pengajaran, contohnya, setiap kelompok bisa memutuskan pada pertanyaan penelitian untuk meningkatkan secara lokal. Dan menampilkan kedalam ”kelas.” Didalam disain pengajaran setiap kelompok bisa mendisain modul yang mereka ”ajar” untuk ”kelas” lain. Meskipun kedengaran sederhana, keterlibatan untuk mengatur proses adalah perjuangan kelompok kelas jauh. Kadang-kadang buram, dan selanjutnya menjadi terorganisir untuk mencapai tujuan mereka.
Kemungkinan suatu lokasi lokal yang menjadi kelompok pelajaran sukses adalah terutama semata suatu hasil kepribadian, anggota kelompok otonomi pelajar dan dinamika hubungan antar pribadi di dalam kelompok local. Dengan tugas serupa, beberapa kelompok menjawab dengan luar biasa kemampuan derajat tinggi, komitmen, energi, dan kreativitas selagi orang yang lain tidak. Yang terdahulu memberi waktu jauh lebih dari apa yang sebaiknya diharapkan, adalah tugas yang diorientasikan, produktif, dan melanjut untuk mengkomunikasikan secara informal oleh email dan dengan cara-cara lain, nampak untuk mempunyai kesenangan bekerja bersama. Di dalam kelompok yang sukses sepertinya menjadi derajat tinggi yang saling ketergantungan tentang secara relatif otonomi individu.
Didalam banyak orang menggolongkan anggota yang saling tergantung di ekitar seorang pemimpin informal. Para pemimpin ini bertindak sebagai ketua lokal, memandu diskusi dan mengambil keputusan di lingkungan yang ditandai oleh suatu derajat tinggi keikutsertaan, pembagian kerja, dan kolaborasi. Kadang-kadang tidak ada ketua yang tetap, tapi seluruh anggota kelompok memiliki cara untuk saling berbagi tanggung jawab kepemimpinan. Secara otonomi individu pelajar, anggota kelompok yang sukses mungkin mempunyai pemahaman yang cukup dalam memproses instruksi menjadi kolaborator yang baik dengan instruktur kelas jauh. Jika permasalahan terjadi tampaknya seseorang menjadi peran kepemimpinan dan ditolak, atau dua atau lebih orang-orang bersaing untuk kepemimpinan, atau tingkatan otonomi dari semua atau kebanyakan dari anggota kelompok menjadi sangat kurang yang tak seorangpun bisa memimpin proses pengambilan keputusan. Jika ada individu yang mempunyai kesukaran di dalam bekerja sama dengan orang yang lain, atau sebagai ganti diterimanya kepemimpinan lokal informal sebagai kendali dari instruktur kelas jauh, situasi mungkin menjadi mudah berubah.
Bagaimana Membedakan Pengajaran Jarak Jauh
Apapun juga tingkatan organisasi pengajaran jarak jauh, banyak faktor yang membuat mengajar suatu kursus pendidikan jarak jauh yang berbeda dari mengajar suatu kelas tradisional. Dari segi pandangan instruktur, perbedaan yang paling jelas adalah bahwa kamu mungkin tidak akan melihat bagaimana para siswa bereaksi ke apa yang kamu sedang kataan atau lakukan (kecuali jika kamu secara kebetulan menggunakan televisi interaktif dua arah). Jika kamu menggunakan beberapa format audio konferensi, kamu bisa mendapatkan umpan balik lisan segera jika kamu bisa mengorganisirnya secara teratur pada sesi kursus. Jika kamu sedang mengajar via beberapa format belajar surat menyurat, video atau audio yang direkam, atau jaringan komputer, kemungkinan akan ada suatu penundaan substansiil didalam alur komunikasi antara kamu dan para siswa kamu. Karena alasan ini, pengajaran jarak jauh merupakan tantangan lebih besar untuk instruktur yang kurang berpengalaman, mereka yang mempunyai lebih pengalaman akan lebih mampu mengantisipasi tanggapan siswa dan merencanakan bagaimana cara berhadapan dengan mereka.
Faktor yang kedua membuat tantangan mengajar jarak jauh untuk kebanyakan para guru adalah fakta bahwa efektivitas pengajaran sangat tergantung pada seberapa baik kamu dapat menggunakan teknologi. Ini artinya kamu harus tidak hanya memahami pembatasan dan potensi dari tiap bagian teknologi (dan dalam beberapa hal, bagaimana cara mengoperasikannya) tetapi juga mengetahui mengajar teknik yang berhubungan dengan kesuksesan penggunaan teknologi itu. Sebagai contoh, jika kamu sedang mengajar via televisi, kamu harus sadar bagaimana cara " bertindak" didepan kamera. Dengan cara yang sama, jika kamu menggunakan audio konferense, audio grafis, atau komputer konferense, kamu harus belajar bagaimana teknik ini bekerja dengan baik di mediaitu. Ketika mengajar kursus korespondensi, kamu perlu memahami bagaimana cara efektif berkomunikasi secara tertulis, dan tidak hanya penulisan, tetapi penulisan tertentu yang nantinya " mengandung pelajaran".
Para guru kelas pendidikan jarak jauh harus memberi banyak perhatian ke perasaan siswa, terutama motivasi mereka. Para siswa akan lebih khawatir akan pengambilan suatu kelas jauh dibanding suatu kelas konvensional, dan pada waktu yang sama mengalami kesulitan untuk menyatakan ketertarikan mereka kepada seorang guru jarak jauh. Guru jarak jauh akan mengalami kesulitan untuk mengidentifikasi ini dan emosional lain tanpa banyak praktek. Di dalam banyak program, para siswa tidak mempunyai dukungan panutan teman sekelas atau yang rutin untuk secara phisik menghadiri kelas, dan ini boleh mempengaruhi motivasi mereka untuk belajar. Instruktur harus oleh karena itu untuk berpikir tentang penyelesaian dengan belajar bekerja keras.
Para siswa banyak mengeritik pada awal pengajaran jarak jauh, dan instruktur harus mencoba memberi harapan, untuk memberi kepercayaan mereka, dan untuk memberi mereka kesempatan menguji pendekatan yang tidak familier, termasuk memberi mereka suatu kesempatan untuk menggunakan teknologi dengan tepat. Semua instruktur harus mendapatkan para siswa dengan aktip yang dilibatkan dalam proses itu. Menjadikan para siswa berpartisipasi dengan aktip secepat mungkin sangat penting sebab itu tidak hanya mengatasi kesulitan tapi juga menentukan suasana masa depan. Partisipasi aktip dalam beberapa format pendidikan jarak jauh menjadi lebih sukar untuk di organisir dibanding dalam kelas. Mungkin ada lebih sedikit kesempatan untuk para siswa untuk menanyakan pertanyaan atau menbuat komentar, dan kesempatan untuk membangun pengetahuan didalam kelompok yang lain tidak akan sangat sering muncul. Para siswa sepertinya mempunyai suatu pandangan media komunikasi mereka harus menggunakan seperti pelajar yang mempimpin mereka untuk mengadopsi peran pasif dibanding untuk menjadi aktip. Jika instruktur berhati-hati untuk mendapatkan para siswa itu dengan aktip melibatkan dari awal, mereka hampir pasti mengalahkan ketakutan mereka dan menjadi menggairahkan dan termotivasi oleh kebebasan yang baru yang mereka menikmati seperti pelajar jarak jauh.
Namun faktor lain pembeda mengajar jarak jauh dari pengajaran konvensional, terutama ketika kelas diajar oleh unit, perjanjian kerja sama temporer, dan institusi, adalah hubungan orang didalam interaksi langsung dengan para siswa dan dari anggota regu yang mendisain dan mengembangkan kelas itu. Pada pengajaran kelas tradisional adalah usaha perorangan, sedangkan pendidikan jarak jauh instruktur pada umumnya bekerja dengan sejumlah orang yang berbeda di dalam pengembangan dan penyelenggaraan kelas. Sebagai contoh, kerja sama/kolaborasi dengan teknisi spesialis seperti produksi televisi atau staff pendukung komputer mungkin jika media ini digunakan; jika material cetakan digunakan, seorang editor akan mungkin dilibatkan.
Kebanyakan pendidikan jarak jauh mempunyai seorang manajer yang menangani detil administratif. Akhirnya, kebanyakan institusi pendidikan jarak jauh bersandar pada guru privat untuk melaksanakan banyak dari fungsi secara normal yang dilaksanakan oleh instruktur didalam kelas belajar tradisional atau didalam mengajar program jarak jauh. Bahkan di program yang yang paling sederhana, dimana instruktur mengajar suatu secara langsung didalam kelas dengan cara tradisionil dan secara serempak mengajar satu atau lebih kelompok kelas jarak jauh dengan alat sederhana seperti audio konferensi, akan ada koordinator pada lokasi kelas jarak jauh yang mengatur regu tersebut.
Lebih jauh dikatakan dalam bab ini tentang perbedaan cara dalam pengajaran kelas jauh dengan mengajar kelas tradisional. Tentu saja, kamu mestinya tidak mengharapkan untuk belajar bagaimana cara mengajar kelas jauh dari buku ini. Masing-Masing medium mempunyai ketrampilan sendiri, dan ketrampilan berbeda diperlukan pada setiap tingkatan pendidikan jarak jauh ketika kita sudah menggambarkan mereka. Untuk menjelaskan ketrampilan ini akan memerlukan sedikitnya satu buku yang dipersembahkan untuk tujuan itu sendiri. Bagaimanapun, harapan agar bab ini akan membantu kamu kepada sebagian dari peluang orang banyak untuk mengembangkan teknik mengajar baru dan juga membantu kamu melihat banyak variabel mengajar yang hendaknya diteliti dalam dokumen kamu, tesis, dan uraian.
Tiga Jenis Interaksi
1. Interaksi pelajar-isi
Jenis interaksi yang pertama guru harus menyempurnakan, atau membantu, adalah interaksi siswa dengan pokok materi berarti yang akan diajarkan. Interaksi para siswa ini dengan isi adalah suatu lukisan karakteristik pendidikan. Pendidikan adalah suatu proses tentang perencanaan pelajaran yang dibantu oleh seorang guru atau instituĂs pengajaran. Tiap-Tiap pelajar harus membangun pengetahuan melalui suatu proses secara pribadi menampung informasi ke dalam struktur teori yang ada. Itu saling berinteraksi dengan isi yang mengakibatkan ini berubah pemahaman pelajar, apa yang kita kami kadang-kadang disebut suatu perubahan di dalam perspektif, ketika pelajar membangun pengetahuan mereka. Salah satu dari tujuan utama pengajaran jarak jauh adalah mulai memperkenalkan isi untuk proses ini.
Sejak waktu immemorial, teks telah ditawarkan sebagai alat pengajaran. Di dalam zaman pertengahan hampir semua teks telah dimaksud untuk mengajar, tidak melulu menginformasikan, dan pasti tidak menjamu. Pada abad ke sembilan belas penggunaan cetakan untuk mengajar telah maju oleh penemuan panduan belajar di rumah yang berupa teks, menyediakan penjelasan tentangnya dan petunjuk studinya. Ada interaksi sangat kecil dengan instruktur atau dengan para siswa lain, tetapi para siswa mengharapkan untuk meluangkan banyak waktu untuk saling berinteraksi dengan perihal pokok materi yang diperkenalkan di radio dan siaran televisi dan oleh perekaman elektronik pada audio atau siaran ulang tv dari video, dan perangkat lunak komputer, dengan multimedia interaktip ( videodisc, CD-ROM) menjadi teknologi paling maju untuk penemuan isi interaksi sejauh ini ( Dede, 1990).
2. Interaksi pelajar-instruktur
Jenis kedua dari interaksi, Sama penting oleh kebanyakan pelajar dan seperti sangat diinginkan oleh kebanyakan pendidik, interaksi antara pelajar dan instruktur. Setelah isi diperkenalkan, apakah informasi, demonstrasi ketrampilan, atau memperagakan sikap tertentu dan menilai, instruktur membantu para siswa di dalam saling berinteraksi dengan itu. Untuk melakukan ini, mereka mencoba untuk merangsang atau sedikitnya memelihara minat siswa akan pokok materi dan motivasi mereka untuk belajar. Berikutnya mereka mencoba untuk mengorganisir aplikasi siswa dari apa yang sedang mereka pelajari, baik oleh praktek ketrampilan yang telah mereka lihat dipertunjukkan atau dengan manipulasi informasi dan gagasan yang telah diperkenalkan. Instruktur mengorganisir evaluasi dan pengujian informal dan formal untuk memastikan jika pelajar mendapat kemajuan dan untuk membantu memutuskan apakah untuk berubah strategi. Akhirnya, instruktur memberi nasehat, dukungan, dan dorongan kepada masing-masing pelajar, meskipun demikian tingkat dan alami dukungan ini bervariasi menurut tingkatan bidang pendidikan pelajar, filosofi dan kepribadian guru, situasi dan faktor organisatoris lain.
Jika interaksi antara pelajar dan guru kelas jarak jauh adalah mungkin melalui surat menyurat atau telekonferensi, pelajar bisa mendukung pengalaman instruktur profesional selagi saling berinteraksi dengan apapun juga cara adalah paling efektif untuk pelajar individu tertentu itu. Individualisasi instruksi ini adalah suatu keuntungan panjang instruksi surat menyurat yang dikenali. Ketika instruktur surat menyurat duduk dengan satu set dokumen siswa, tidak ada kelas, tetapi sebagai gantinya instruktur masuk suatu dialog diam dengan individu masing-masing. Selagi masing-masing siswa dan instruktur sedang menghadiri suatu potongan isi umum, yang pada umumnya didalam seperangkat teks tetapi mungkin pada audio atau siaran ulang tv dari video, masing-masing siswa menjawab presentasi itu berbeda, dan tanggapan oleh instruktur kepada masing-masing siswa berbeda juga.
Bagi beberapa para siswa suatu kesalah pahaman diterangkan, ke pengembangan yang diberi orang lain, ke penyederhanaan yang lain; bagi satu analogi digambar, ke usulan pembacaan pengganti lain. Instruktur menjawab aplikasi pelajar tentang pengetahuan baru. Apapun juga yang mengarahkan diri pelajar boleh melakukan sendiri ketika saling berinteraksi dengan isi yang diperkenalkan, mereka hampir peka aplikasi karena mereka tidak mengetahui cukup tentang pokok materi untuk memastikan mereka sedang menerapkannya dengan tepat, atau secara intensif atau secara ekstensif seperti halnya diinginkan atau mungkin, atau bahwa ada area aplikasi yang potensial yang mereka tidak akan peduli.
3. Interaksi pelajar-pelajar.
Ini format interaksi yang ketiga yang adalah dimensi yang baru untuk para guru didalam pendidikan jarak jauh. Ini adalah interaksi inter-pelajar, interaksi antara satu pelajar dengan pelajar yang lain, sendiri atau didalam kelompok, dengan atau tanpa kehadiran instruktur.
Setelah ini menjadi suatu tujuan dari pemerintah modern untuk menyediakan pendidikan untuk semua warga negara, satu-satunya cara yang hemat melakukan itu adalah untuk mengorganisir para siswa ke dalam kelas. Sungguhpun sekarang ada alat untuk memberitahukan pelajar di samping mempunyai kelas, kelas masih cara utama yang para siswa diorganisir. Ini adalah sebagian sebab para guru dan pengurus dapat berpikir tentang tidak ada jalan lain mengorganisir para siswa, dan sebagian sebab dalam jangka pendek - meskipun tidak untuk jangka panjang- adalah cara termurah mengirimkan rangsangan tindakan mengajar, presentasi, aplikasi, evaluasi, dan dukungan siswa.
Bagaimanapun, interaksi pelajar-pelajar antar anggota suatu kelompok kadang-kadang yang diinginkan untuk pertimbangan bersifat pendidikan. Contohnya, Philips, Santoro, dan Kuehn (1989) menggunakan teknologi konferensi komputer dan rekaman video untuk melatih para siswa dalam fungsi efektifitas kelompok. Di sini adalah contoh yang membuatnya penting bagi para siswa untuk mengalami interaksi kelompok sebagai strategi untuk belajar. Orang bisa belajar prinsip kepemimpinan presentasi kelompok dan keanggotaan kelompok sendiri, atau di dalam interaksi dengan instruktur, hanyalah suatu titik aplikasi dan evaluasi ketersediaan suatu kelompok pelajar menjadi tidak ternilai untuk pelajar dan instruktur. Dengan menarik, Philips dan para rekan kerjanya pada suatu kampus konvensional dan datang untuk menggunakan teknik pembelajaran jarak jauh setelah mereka tidak menemukan bahwa didalam kelas secara langsung mereka tidak bisa secara efektif memudahkan interaksi antar anggota dari suatu kelas mahasiswa yang sangat besar. Pendidik ini menggunakan email dan konferensi komputer untuk memberi para siswa mereka dua keuntungan interaksi individu dengan instruktur seperti di suatu pengajaran tambahan klasik, dan pada waktu yang sama, keuntungan interaksi dengan kelompok mereka.
Terlepas dari interaksi mengajar sendiri, kapan digolongkan interaksi inter-pelajar antara siswa yang sangat diinginkan? Jawabannya pertanyaan ini tergantung besarnya keadaan antara pelajar dengan umur mereka, pengalaman, dan tingkat kemandirian pelajar. Banyak pelajar yang lebih muda menemukan interaksi inter-kelompok untuk merangsang dan memotivasi, meskipun cara ini tidak begitu penting bagi pelajar remaja dan lanjutan, yang untuk lebih memotvasi diri sendiri. Pengaturan kelompok bermanfaat untuk beberapa bentuk presentasi, terutama ketika siswa bisa di organisir kedalam regu perancang dan diberi tanggung jawab me4mbuat presentasi kepada sesama mereka. Secara umum, diskusi inter-siswa sangat berharga sebagai cara membantu para siswa untuk memecahkan persoalan yang telah diperkenalkan dan untuk mengujinya di dalam pertukaran dengan sesama mereka.
Merencanakan suatu sesi untuk kursus audio/komputer konferensi telah dijelaskan pada bab 6. Kemudian, sembilan kelompok para siswa mengambil giliran membuat presentasi kepada panutan mereka. Setiap presentasi berakhir dalam setengah jam. Ini dilanjutkan dengan diskusi dan analisa dalam kelompok terbuka kecil pada setiap sisi, dan selanjutnya dengan timbal balik dan sesi diskusi umum. Proses ini sukses karena tingkat pengaturan diri yang siswa remaja mampu lulus, dan ini tidak saja dan tidak hanya pengembangan pengakuan dan dorongan tentang keahlian mereka, tetapi juga mengujinya dan mengajar prinsip penting mengenai sifat alami pengetahuan dan peran siswa dan sarjana sebagai pembuat pengetahuan.
Pentingnya Semua Format Interaksi
Organisasi pengajaran jarak jauh harus mendisain mengorganisir kursus untuk memastikan masing-masing jenis interaksi dan mereka menyediakan jenis interaksi yang pantas untuk berbagai tugas untuk area pokok yang berbeda untuk pelajar pada langkah-langkah pengembangan yang berbeda. Kelemahan yang utama dari banyak program pendidikan jarak jauh adalah komitmen mereka kepada media komunikasi tertentu , dan ketika ada hanya satu media, mungkin yang hanya satu macam interaksi yang berjalan lancar.
Jika surat menyurat bagus pada interaksi pelajar-isi dan bagus pada, walaupun perlahan-lahan pada interaksi pelajar-instruktur, ini tidak memberi apapun pada interaksi pelajar-pelajar. Kelompok audio, audoi grafik, dan video konferensi memberikan keuntungan pada interaksi inter-pelajar tapi tidak terlalu bagus untuk interaksi individual instruktur-pelajar dan sering disalahgunakan untuk isi presentasi instruktur yang bisa dilaksanakan lebih baik oleh cetakan atau media rekaman. Didalam waktunya menyelamatkan dari membuat isi presentasi, telekonferensi bisa merangsang dan memudahkan interaksi inter-pelajar yang sulit atau mustahil untuk mencapai pendidikan jarakjauh hingga sekarang.
Dengan singkat, ini mesti diinginkan oleh pendidik jarak jauh untuk menggunakan tiga jenis interaksi.
Cara Baru dalam Mengajar
Partisipasi versus Presentasi
Bagi kebanyakan instruktur, mengajar pada kelas jauh melibatkan penggunaan dari ketrampilan yang berbeda dibanding mereka menggunakan suatu kelas konvensional. Peran mereka sebagai guru berubah dengan mantap- khususnya, keseimbangan antara mempresentasikan isi informasi dan mengorganisir interaksi siswa dengan informasi itu. Pada institusi pendidikan jarak jauh – ini, pada sistem total, pokok bahasan disiapkan, diorganisir, dan diperkenalkan oleh orang-orang yang bukan guru yang sama yang saling berhubungan dengan pelajar itu. Pekerjaan guru, yang disebut guru privat dalam institusi ini, adalah untuk saling berhubungan dengan para siswa pada isi yang basis dasar yang disiapkan oleh orang lain.
Pada program dan unit pendidikan jarak jauh, guru yang melakukan interaksi mungkin adalah individu yang sama yang menyiapkan dan menampilkan isi itu, tetapi bahkan di sini penekanan didalam pengajaran adalah pada interaksi dengan para siswa. Kebanyakan dari pokok materi perihal harus diperkenalkan melalui suatu media rekaman, seperti cetakan, audio, siaran ulang tv dari video, atau komputer, selagi guru kelas jauh menjadi fasilitator tugas utama untuk membantu para siswa untuk saling berhubungan dengan isi sebaiknya dengan dirinya dan dengan pelajar lain jika itu secara teknis memungkinkan.
Satu keahlian yang sangat penting ini seluruh pengajar kelas jauh harus mengembangkannya untuk membuat pelajar mereka berpartisasi aktif pada program pendidikannya. Ini tidak terlalu sulit untuk menyampaikan informasi pada kelas jauh, tapi mendapatkan orang untuk berpartisipasi dan membuat pengajaran aktif itu lebih susah.
Beberapa teknk khusus yang mungkin digunakan pada telekonferensi termasuk menayakan pertanyaan (apakah secara langsung atau retoris), menyampaikan masalah atau isu untuk analisa, meminta siswa berbagi pengalaman mereka, dan kelompok diskusi atau kelompok evaluasi mandiri. Sampai taraf tertentu, pilihan teknik akan dibentuk oleh media yang langsung digunakan. Bagaimanapun, pengajaran interaktip sungguh suatu "penetapan pikiran" yang memerlukan para guru untuk berpikir mempengaruhi pengetahuan dibanding menanamkannya, menanyakan pertanyaan dibanding memberi jawaban, fokus pada keikutsertaan siswa dibanding informasi yang disampaikan guru.
Satu sisi penting yang mengakibatkan meningkatnya tingkat partisipasi dan interaksi inter-pelajar adalah bahwa mengusahakan lebih banyak kesempatan untuk berinteraksi sosial antar para siswa dan para guru, dan siswa menikmati dan menghargai ini. Seperti yang dilaporkan oleh Hackman dan Walker (1990, hal. 7)
Instruktur yang menggunakan strategi yang dipekerjakan untuk meningkatkan presense sosial ketika memberi harapan keterlibatan, menawarkan umpan balik individu, dan mempromosikan hubungan antar pribadi telah dipandang dengan baik, secara khusus, menawarkan dorongan dan perhatian individu juga- para siswa kampus dan penggunaan variasi berkenaan dengan suara adalah faktor yang paling utama di dalam mempromosikan belajar jarak jauh.
Dengan kata lain, meningkatkan tingkat partisipasi dalam kelas membantu motivasi belajar menjadi lebih baik.
Presentasi Bukan Mengajar
Sebagian dari penyebab yang paling umum kegagalan di dalam pendidikan jarak diakibatkan oleh pembuat keputusan yang tidak acuh pada multidimensi alami pada mengajar jarak jauh dan sebagai konsekwensi melalaikan satu atau lebih aktivitas unsurnya. Kita sering kadang-kadang sombong melalaikan apa yang sebaiknya terjadi sebelum dan setelah penyerahan materi pelajaran kepada pelajar. Ini datang dari suatu pandangan sederhana pengajaran yang memandang pengajaran sebagai melulu presentasi informasi. Apakah media komunikasi yang utama adalah cetakan, audio, atau siaran ulang tv dari video rekaman, siaran atau telekonferensi, sering terjadi suatu ketidak seimbangan antara waktunya dan usaha mempersembahkan presentasi informasi tenaga ahli dan pengaturan bagi pelajar itu untuk saling berhubungan dengan isi terus diperkenalkan, dan interaksi instruktur-pelajar dan interaksi pelajar-pelajar.
Pertimbangkan contoh ini: di dalam suatu yang tipikal 2-jam satelit videokonferensi, presentasi diwawancarai untuk 30 menit oleh moderator, dan ini diikuti oleh 15 menit yang disiapkan untuk wawancara dengan ahli lain. Setelah kembali kepada dua hal pertama itu sekitar 25 menit dan presentasi studi kasus pretaped, tenaga ahli berbicara lagi untuk 20 menit. Pelajar diberi 15 menit untuk memberi pertanyaan kepada penyaji, dan ini adalah batas interaksi itu. Laporan evaluasi memberi detil tentang membuka musik, grafik yang dihidupkan, kursi yang dilapisi, dan ditempatkan pada tempat duduk. Kritikan utama berkisar pada pakaian penbicara, dan kesimpulan umum pada konferensi “sangat profesional.”
Tentu saja ini sangat diinginkan ketika presentasi harus di buat, ini dibuat dengan cara profesional dan sempurna. Bagaimanapun, presentasi bukanlah mengajar diri mereka; mereka hanya bagian dalam transaksi antara pelajar dan pengajar yang kita sebut pengajaran. Hanya membuat suatu presentasi video tidak lebih pengajaran dibanding mengirimkan para siswa buku melalui surat. Seperti halnya presentasi informasi, sedikitnya banyak perhatian harusnya diabdikan bagi mengenali kebutuhan individu masing-masing dan motivasi untuk belajar; memberikan setiap individu untuk menguji dan mempraktekkan pengetahuan baru, dan menerima evaluasi dari hasil prakteknya. Jika ada setiap orang rahasia pengajaran yang baik, maka diringkas dengan kata “aktifitas.” Sejak orang-orang banyak menggunakan satelit konferensi, banyak aktifitas yang dibutuhkan diorganisir di lokasi lokal: Bagaimanapun, banyak satelit penghantar kelompok interaksi pelajar-pelajar mungkin pasti jika waktu yang kurang dipakai untuk presentasi.
Otonomi Pelajar dan Saling Ketergantungan Kelompok.
Otonomi pelajar mengacu kepada potensial pelajar kelas jauh untuk berpartisipasi dalam menentukan objiktifitas pengajaran mereka, implementasinya pada mrogram belajar mereka, dan evaluasi pngajarean mereka. Pandangan ini sedikit banyak berbeda dari pandangan tradisional tentang pelajar kelas jauh, tergantung pendapat psikilogi tingkah laku. Pada pandangan tingkah laku, pelajar kelas jauh diluar lingkungan pengajar; masalah penting pendidikan jarak jauh adalah bagamana mengontrol mereka dengan optimal. Seperti yang kita lihat, instruktur mengusahakan untuk mengidentifikasi tujuan mereka dalam istilah tingkah laku yang spesifik, untuk menetukan rezim presentasi, praktek, dan penghargaan, dan untuk mengetes ukuran prestasi dari seluruh pelajar menurut bangunan standar yang tepat ke sasaran hasil. Tantangan para pendidik adalah membuat perangkat sempurna objektif, teknik, dan alat pengujian, satu yang mungkin cocok pada setiap pelajar, pada ukuran besar, pada kelas jauh, sedemikian sehingga tak seorangpun akan menyimpang, tak seorangpun akan jatuh antara juara.
Sementara ada banyak teknik disain yang bermanfaat di dalam pendekatan perilaku ini, kita juga harus mempertimbangkan keistimewaan dan kebebasan pelajar dan berpikir tentang cara kerja dengan ini sebagai sumber daya berharga dibanding mengacaukan gangguan. Sebagai pengganti suatu model dimana pokok pasif, pelajar, dilatih oleh perkakas instuksional yang menarik, kita perlu mencoba dengan konsep pendidikan jarak jauh sebagai lebih dari satu persekutuan para guru dan pengarahan diri pelajar dimana pelajar individu memutuskan, melakukan, dan mengendalikan sebagian besar proses belajar.
Pelajar remaja memiliki kapasitas berbeda dalam membuat keputusan mengenai pengajaran mereka sendiri. Disaner program pendidikan jarak jauh harus memiliki seluruh kemampuan dan bekerja bersama mereka. Kemampuan pengajar dalam mengembangkan rencana pengajaran personal dalam beberapa cara bebeda satu sama lain, atau kemampuan untuk mencari sumber untuk belajar dalam satu kerja atau lingkungan komunitas, atau kemampuan untuk memutuskan bagi diri sendiri ketika kemajuan memuaskan tidak harus diperlakukan sebagai suara gaduh dan ucapan lembut yang disesalkan. Sistem pengontralan instruktur, tapi labih dari melihat sebagai tenaga yang kuat untuk ditautkan oleh desainer instruksional.
Selanjutnya, otonomi pelajar harus menjadi tujuan dari pendidikan jarak jauh. Kita harus mempertimbangkan keunggulan ini untuk pelajar untuk mengatur sendiri dan mencoba untuk memikirkan cara harapan dan dukungan mereka. Itu tidak berarti bahwa seluruh pelajar bisa mengatur diri sendiri, tapi setiap mereka memiliki kemampuan dan potensi untuk mengatur diri sendiri, program pendidikan harus berusaha untuk mengidentifikasi dan membangun kemampuan mereka. Tiada keraguan bahwa setiap kesulitan untuk memikirkan program yang membantu pengendalian diri pelajar dari pada membuat satu kontrol tersebut.
Dengan teknologi darurat telekonferensi, tantangan baru dan menggairahkan untuk para perancang instruksi adalah bagaimana cara mengembangkan dan melibatkan ketergantungan individu di dalam kelompok kelas jauh, bagaimana cara mengembangkan saling ketergantungan kelompok di dalam suatu kesisteman total, dan bagaimana cara mrngembangkan otonomi kelompok itu. Permasalahan berhubungan dengan kurikulum, instruksi, dan dinamika hubungan antar pribadi. Masalah Kurikulum adalah bagaimana cara membawa minat lokal dan kemauan seperti halnya pengetahuan lokal yang berada pada masing-masing lokasi kelas jauh ke dalam isi untuk diajar. Masalah insruksi bagaimana cara melibatkan masing-masing lokasi kelas jauh di dalam menentukan sasaran hasil dan menerapkannya.
Suatu strategi yang baik adalah untuk memikirkan rancangan kelompok lokal. Suatu kelompok lokal dalam tele konferensi dapat memutuskan suatu topik atau tugas untuk presentasi, kepada kelompok lain - itu adalah, yang sebetulnya " kelas." Didalam penelitian pengajaran, contohnya, setiap kelompok bisa memutuskan pada pertanyaan penelitian untuk meningkatkan secara lokal. Dan menampilkan kedalam ”kelas.” Didalam disain pengajaran setiap kelompok bisa mendisain modul yang mereka ”ajar” untuk ”kelas” lain. Meskipun kedengaran sederhana, keterlibatan untuk mengatur proses adalah perjuangan kelompok kelas jauh. Kadang-kadang buram, dan selanjutnya menjadi terorganisir untuk mencapai tujuan mereka.
Kemungkinan suatu lokasi lokal yang menjadi kelompok pelajaran sukses adalah terutama semata suatu hasil kepribadian, anggota kelompok otonomi pelajar dan dinamika hubungan antar pribadi di dalam kelompok local. Dengan tugas serupa, beberapa kelompok menjawab dengan luar biasa kemampuan derajat tinggi, komitmen, energi, dan kreativitas selagi orang yang lain tidak. Yang terdahulu memberi waktu jauh lebih dari apa yang sebaiknya diharapkan, adalah tugas yang diorientasikan, produktif, dan melanjut untuk mengkomunikasikan secara informal oleh email dan dengan cara-cara lain, nampak untuk mempunyai kesenangan bekerja bersama. Di dalam kelompok yang sukses sepertinya menjadi derajat tinggi yang saling ketergantungan tentang secara relatif otonomi individu.
Didalam banyak orang menggolongkan anggota yang saling tergantung di ekitar seorang pemimpin informal. Para pemimpin ini bertindak sebagai ketua lokal, memandu diskusi dan mengambil keputusan di lingkungan yang ditandai oleh suatu derajat tinggi keikutsertaan, pembagian kerja, dan kolaborasi. Kadang-kadang tidak ada ketua yang tetap, tapi seluruh anggota kelompok memiliki cara untuk saling berbagi tanggung jawab kepemimpinan. Secara otonomi individu pelajar, anggota kelompok yang sukses mungkin mempunyai pemahaman yang cukup dalam memproses instruksi menjadi kolaborator yang baik dengan instruktur kelas jauh. Jika permasalahan terjadi tampaknya seseorang menjadi peran kepemimpinan dan ditolak, atau dua atau lebih orang-orang bersaing untuk kepemimpinan, atau tingkatan otonomi dari semua atau kebanyakan dari anggota kelompok menjadi sangat kurang yang tak seorangpun bisa memimpin proses pengambilan keputusan. Jika ada individu yang mempunyai kesukaran di dalam bekerja sama dengan orang yang lain, atau sebagai ganti diterimanya kepemimpinan lokal informal sebagai kendali dari instruktur kelas jauh, situasi mungkin menjadi mudah berubah.
Satu Jalan
Kita amat terpaksa memilih satu jalan saja. Dalam tingkah-laku sejagat kita, kita tidak mempunyai jalan selain dari jalan yang satu itu. Orang-orang yang berpendapat bahwa mempunyai pilihan untuk menempuh beberapa jalan, dan kita boleh menempuh salah satunya, maka mereka ini telah salah dalam memahami logika masa kini, bahasa dunia nyata dan watakwatak segala sesuatunya.
Kita dipaksa untuk memilih suatu panji yang kita berkumpul bersama-sama dibawahnya. Kita bergabung pada kumpulan bangsa yang berdiri dibawah panji-panji ini. Kita tidak mempunyai pilihan untuk berdiri sendiri dari yang lain, atau masuk ke dalam salah satu blok, sebagaimana yang difahami oleh beberapa orang yang menyeru kepada nasionalisme lokal yang sempit, atau kepada suatu nasionalisme Arab yang terbatas. Untuk itu waktunya sudah lewat, dan hal itu telah menjadi bekas-bekas abad yang lalu.
“Mode” nasionalisme setempat telah berakhir. “Mode” nasionalisme yang berdasarkan suatu bangsa tertentu juga telah berakhir. Baik yang pertama maupun yang kemudian ini hanya mendapat tempat dalam otak-otak yang sempit dan terbatas, yang tidak dapat mengikuti jiwa logika dan tuntutan-tuntutan masa kini.
Memang dunia terbagi ke dalam dua blok yang nyata, sedangkan blok ketiga terombang-ambing karena belum menemukan dasar alami yang sehat dimana ia harus berdiri. Atau mungkin juga ia telah mengetahui dasar ini, tetapi ia menghindarinya, atau pura-pura tidak melihatnya. Ia memang telah melihatnya, lalu setelah itu menuju kepada yang lain. Kedua blok yang jelas itu adalah Blok Timur dan Blok Barat. Yang pertama berdasarkan ideologi, sedangkan yang kedua tidak mempunyai dasar apa-apa selain dari dasar imperialis. Tetapi kedua blok itu berselisih, memperselisihkan kita. Mereka berebut mangsa, dan mangsa itu adalah kita. Kedua-duanya ingin mengunyah kita, menelan kita, kita yang menjadi korban ini. Agar kita ini mudah dikunyah dan ditelan, kita harus jangan menjadi satu blok. Kita harus tetap menjadi negara-negara kecil yang menganggap dirinya besar seperti kucing, dan berdiri dibawah naungan panji-panji nasionalisme yang kerdil.
Orang-orang yang menyeru kita kepada nasionalisme Arab yang kecil, hanyalah berusaha untuk memudahkan proses mengunyah dan menelan itu untuk salah satu dari dua blok besar itu, baik Timur maupun Barat. Tetapi kita rakyat ini, kita mempunyai pendapat sendiri tentang masalah ini. Kita tidak mau dimakan. Karena itu kita menentang seruan-seruan yang lemah itu, yang dikemukakan oleh orang-orang upahan atau orang-orang yang telah ditipu penjajah Timur maupun Barat.
Kita tahu bahwa kita tidak dapat memilih salah satu dari sekian banyak jalan. Jalan kita hanya satu, dan kita tidak dapat melarikan diri daripadanya. Yaitu agar kita menjadi suatu blok yang berdiri sendiri, tidak terikat dengan roda Barat dan tidak pula terikat dengan roda Timur, karena Timur dan Barat itu hanya berkelahi untuk memperebutkan kita, keduanya ingin untuk menelan kita satu persatu.
Siapakah di antara kita yang dapat menjelaskan bahwa ia bermaksud untuk berdiri disamping salah satu dari dua blok itu dalam pertentangannya tentang kita sendiri? Siapa di antara kita yang dapat menyatakan terus terang bahwa ia ingin memperkuat salah satu blok dan memberikan kemenangan kepadanya agar dapat menelan kita?
Marilah kita bicarakan masing-masing blok itu. Adakah salah seorang dari kita di Mesir, atau di negeri Arab manapun, atau di negeri Islam manapun, untuk mengajak: Marilah kita memihak kepada blok penjajah, agar kita berada dibawah telapak kakinya, yang telah menindas kita dibawah telapak kakinya, di Mesir, Libya, Tunisia, Aljazair, Somalia, Senegal, Palestina, Syria, Libanon, Iraq, Yordania, Yaman, Teluk Persia dan di Semenanjung Melaya. Semuanya ini tanah Islam.
Semuanya dihisab untuk kepentingan Barat yang berdosa, yang berkompromi, bersekongkol dan saling menolong dalam menentang kita. Kalau rakyat yang berjuang di salah satu negara itu menyusahkan penjajah, maka negara-negara penjajah lain datang membantu temannya yang sedang tersepit di bawah tekanan rakyat.
Inggeris, Perancis, Italia dan Belanda tidak akan dapat menahan pukulan palu-palu kemerdekaan di tanah air Islam saja secara sendiri-sendiri. Mereka dapat bertahan berkat bantuan Amerika dengan dolarnya, tank dan pesawat udaranya, persenjataan dan pengaruhnya di PBB. Kita rakyat mengetahui hakikat ini, walaupun bagaimana juga mekanisme Amerika di Timur berusaha untuk menyesatkan kita.
Siapakah yang berani mengajak agar kita mengikatkan diri dengan Blok penjajah ini, dalam keadaan bagaimana juga, agar kita mau mengorbankan ratusan ribu para pemuda kita untuk menjadi kayu bakar dalam peperangan dimana blok penjajah ini berusaha untuk menang, agar semakin kuat kekangan jajahannya atas kita? Orang yang berani melakukan hal ini dalam keadaan bagaimanapun juga, akan mendapat pembalasan rakyat yang sudah tidak tahan lagi dijajah. Rakyat ini tidak akan tertipu oleh pergantian nama dan bentuk penjajahan, juga tidak akan ditipu oleh bergantinya nama dan bendera orang yang menjajah. Hal itu disebabkan karena kesadarannya telah sampai ke tingkat kematangan karena kobaran penderitaan, pengorbanan dan pengalaman.
Tidak. Dalam keadaan bagaimanapun juga kita tidak akan mau diikatkan kepada roda penjajahan Barat, baik dengan tipuan, maupun dengan kekuatan ataupun dengan harta-benda. Walaupun berapa banyaknya orang-orang upahan yang berusaha melumpuhkan rakyat, maka rakyat ini sekarang telah bangun, dan celakalah orang yang mengira bahwa ia masih tidur.
Sedangkan Blok Timur, ada orang-orang tertipu yang karena ingin untuk melepaskan diri dan penjajahan dengan cara bagaimanapun juga menunjukkan pandangannya ke Blok Timur. Tetapi kita di bagian dunia yang luas ini, baik yang beragama Islam maupun yang beragama lain, menolak dengan keras sikap seperti ini. Kita tidak mau membeli kebebasan tanah air kita dengan memperbudak jiwa kita. Kita tidak mau menjual aqidah kita dengan harga yang demikian murah, padahal kita memiliki cara yang lain untuk membebaskan diri.
Di tanah air ini tidak terdapat seorang Islam pun yang mau diperintah oleh orang-orang komunis agar mereka dapat menyembelih orang Islam dan Kristian bersama-sama, sebagaimana yang dilakukan Rusia dan Cina Komunis di Turkistan Timur dan Barat.
Para penganjur komunisme di tanah air kita yang baik ini sedikit sekali jumlahnya, mereka akan tetap merupakan minoritas, walaupun apa juga yang mereka lakukan, walaupun berapa juga bantuan yang mereka terima. Untuk kita ideologi komunisme itu adalah suatu ideologi yang tidak alami. Tanah kita tidak siap untuk menumbuhkannya. Kita tidak memerlukannya. Kita mempunyai suatu ideologi sosial yang jauh lebih maju, jauh lebih adil dan jauh lebih terhormat untuk kemanusiaan kita, lebih mampu memenuhi keperluan kita dan keperluan ummat manusia di masa modern ini dibandingkan dengan ideologj materialistik yang menjadi dasar komunisme.
Karena itu para penganjur komunisme itu akan tetap sedikit, karena dalam lingkungan kita ini, mazhab itu adalah mazhab yang tidak alami. Mazhab asing yang tidak diperlukan, sedangkan suatu mazhab sosial baru dapat hidup kalau dalam lingkungannya ia diperlukan. Ini disamping kenyataan bahwa kita, baik yang Islam maupun yang Kristen, tidak mau pergi ke penyembelihan yang diadakan untuk orang yang mempunyai aqidah keagamaan di negara-negara tirai besi. Kita ingin kehidupan karena kita mempunyai kerja dalam kehidupan itu, dan dalam kehidupan: itu kita mempunyai beban-beban kemanusiaan. Memang kita bukan pencinta membunuh diri di tempat pembunuhan orang-orang komunis.
Kerana itu kita harus mempunyai blok untuk diri kita. Kita tidak mungkin hidup sendiri-sendiri, dalam batas-batas nasionalisme setempat atau nasionalisme Arab yang sempit. Demikian pula kita tidak mungkin menggabungkan diri kepada salah satu blok yang sedang memperebutkan kita, yang masing-masing ingin menang agar dapat memakan kita. Karena itu kita terpaksa memilih jalan yang ketiga yaitu satu-satunya jalan yang kita miliki, yang kita harus menempuhnya. Kita harus meninggalkannya di belakang kita para penganjur nasionalisme setempat dan para penganjur nasionalisme Arab yang sempit. Biarlah mereka menikmati khayalan-khayalan abad-abad yang lalu, “mode-mode” dunia di abad ke-XVIII dan ke-XIX. Banyak orang yang tetap berpegang kepada mode-mode lama. Tetapi baik Blok Barat mahupun Blok Timur, benci kalau kita bersatu dibawah satu panji-panji yang alami.
Dan masing-masingnya mempunyai peralatan-peralatan yang diseludupkan ke tengah-tengah kita. Karena itu kita menjauhkan diri dari bendera yang alami ini, bendera yang mencakup lima ratus juta penduduk Dunia Islam yang luas dan lebar ini. Kita menjauhkan diri dari bendera ini dan berdiri dibawah bendera lain yang dibuat-buat: bendera kelompok Asia-Afrika, dimana dua anggotanya yang paling besar, yaitu India dan Pakistan, bertarung dalam masalah Kashmir, dan belum dapat dicapai suatu persetujuan. Saya tidak dapat mengerti kenapa dan bagaimana dapat berdiri suatu kesatuan atau kelompok di mana dua anggotanya yang paling besar bermusuhan.
Blok ini tidak alami, tetapi kedua blok yang memusuhi kita, mendorong kita ke arahnya, dengan maksud agar kita jangan bersatu dalam suatu blok yang lebih alami, yaitu bangsa-bangsa yang dipersatukan oleh aqidah yang satu, sejarah yang satu, kepentingan yang satu, geografi yang satu, ekonomi yang satu, dan dimana di antara mereka terdapat segala persyaratan untuk adanya satu blok, tanpa pengecualian. Kenapa? Karena berdirinya blok yang alami ini, akan tidak disukai baik Blok Barat maupun Blok Timur.
Alasan apakah yang mereka pakai untuk menolak berdirinya blok yang alami itu di Dunia Islam? Hanya satu alasan. Yaitu adanya golongan minoritas yang tidak beragama Islam di Dunia Islam itu.
Aneh sekali! Seakan-akan golongan minoritas itu timbul di saat ini saja dan tidak pernah hidup selama empat belas abad secara amat mulia dibawah naungan tanah air Islam itu. Tidak ada tanah air yang demikian hebatnya menjaga dan melindungi golongan minoritasnya seperti tanah air Islam. Tetapi mereka ingin untuk menimbulkan fitnah di dalam tanah air yang aman tenteram itu. Tanah air itu tadinya tidak pernah mengenal kefanatikan yang dibenci itu. Bukan hari ini saja, tetapi dalam seluruh sejarahnya, terutama ketika hukum Islam yang memerintahnya dari ujung yang satu ke ujung yang lain. Dunia belum pernah menyaksikan keadilan untuk seluruh manusia di tanah air manapun dan semua tanah air manusia, seperti yang terdapat ditanah air Islam yang diperintah oleh hukum Islam.
Alasan ini adalah alasan yang dibuat-buat. Ia tidak dapat berdiri didepan logika sejarah, didepan tuntutan-tuntutan masa kini. Hanya ada satu jalan saja yang telah ditakdirkan untuk kita tempuh. Kita harus menempuhnya. Jadi baiklah kiranya kalau kita tidak berfikir lama-lama. Sebaiknya kita mengarah secepat mungkin ke arah yang lurus itu. Kalau tidak begitu kita akan kehilangan waktu karena melakukan percobaan yang akan gagal, menentang logika masa dan menentang watak-watak segala sesuatunya.
Ya, bendera itu adalah bendera Khilafah Islamiyah dibawah naungan Alqur’an dan Sunnah Rasulullah.
Disarikan dari buku “Beberapa Studi tentang Islam” karya Sayyid Qutb
Kita dipaksa untuk memilih suatu panji yang kita berkumpul bersama-sama dibawahnya. Kita bergabung pada kumpulan bangsa yang berdiri dibawah panji-panji ini. Kita tidak mempunyai pilihan untuk berdiri sendiri dari yang lain, atau masuk ke dalam salah satu blok, sebagaimana yang difahami oleh beberapa orang yang menyeru kepada nasionalisme lokal yang sempit, atau kepada suatu nasionalisme Arab yang terbatas. Untuk itu waktunya sudah lewat, dan hal itu telah menjadi bekas-bekas abad yang lalu.
“Mode” nasionalisme setempat telah berakhir. “Mode” nasionalisme yang berdasarkan suatu bangsa tertentu juga telah berakhir. Baik yang pertama maupun yang kemudian ini hanya mendapat tempat dalam otak-otak yang sempit dan terbatas, yang tidak dapat mengikuti jiwa logika dan tuntutan-tuntutan masa kini.
Memang dunia terbagi ke dalam dua blok yang nyata, sedangkan blok ketiga terombang-ambing karena belum menemukan dasar alami yang sehat dimana ia harus berdiri. Atau mungkin juga ia telah mengetahui dasar ini, tetapi ia menghindarinya, atau pura-pura tidak melihatnya. Ia memang telah melihatnya, lalu setelah itu menuju kepada yang lain. Kedua blok yang jelas itu adalah Blok Timur dan Blok Barat. Yang pertama berdasarkan ideologi, sedangkan yang kedua tidak mempunyai dasar apa-apa selain dari dasar imperialis. Tetapi kedua blok itu berselisih, memperselisihkan kita. Mereka berebut mangsa, dan mangsa itu adalah kita. Kedua-duanya ingin mengunyah kita, menelan kita, kita yang menjadi korban ini. Agar kita ini mudah dikunyah dan ditelan, kita harus jangan menjadi satu blok. Kita harus tetap menjadi negara-negara kecil yang menganggap dirinya besar seperti kucing, dan berdiri dibawah naungan panji-panji nasionalisme yang kerdil.
Orang-orang yang menyeru kita kepada nasionalisme Arab yang kecil, hanyalah berusaha untuk memudahkan proses mengunyah dan menelan itu untuk salah satu dari dua blok besar itu, baik Timur maupun Barat. Tetapi kita rakyat ini, kita mempunyai pendapat sendiri tentang masalah ini. Kita tidak mau dimakan. Karena itu kita menentang seruan-seruan yang lemah itu, yang dikemukakan oleh orang-orang upahan atau orang-orang yang telah ditipu penjajah Timur maupun Barat.
Kita tahu bahwa kita tidak dapat memilih salah satu dari sekian banyak jalan. Jalan kita hanya satu, dan kita tidak dapat melarikan diri daripadanya. Yaitu agar kita menjadi suatu blok yang berdiri sendiri, tidak terikat dengan roda Barat dan tidak pula terikat dengan roda Timur, karena Timur dan Barat itu hanya berkelahi untuk memperebutkan kita, keduanya ingin untuk menelan kita satu persatu.
Siapakah di antara kita yang dapat menjelaskan bahwa ia bermaksud untuk berdiri disamping salah satu dari dua blok itu dalam pertentangannya tentang kita sendiri? Siapa di antara kita yang dapat menyatakan terus terang bahwa ia ingin memperkuat salah satu blok dan memberikan kemenangan kepadanya agar dapat menelan kita?
Marilah kita bicarakan masing-masing blok itu. Adakah salah seorang dari kita di Mesir, atau di negeri Arab manapun, atau di negeri Islam manapun, untuk mengajak: Marilah kita memihak kepada blok penjajah, agar kita berada dibawah telapak kakinya, yang telah menindas kita dibawah telapak kakinya, di Mesir, Libya, Tunisia, Aljazair, Somalia, Senegal, Palestina, Syria, Libanon, Iraq, Yordania, Yaman, Teluk Persia dan di Semenanjung Melaya. Semuanya ini tanah Islam.
Semuanya dihisab untuk kepentingan Barat yang berdosa, yang berkompromi, bersekongkol dan saling menolong dalam menentang kita. Kalau rakyat yang berjuang di salah satu negara itu menyusahkan penjajah, maka negara-negara penjajah lain datang membantu temannya yang sedang tersepit di bawah tekanan rakyat.
Inggeris, Perancis, Italia dan Belanda tidak akan dapat menahan pukulan palu-palu kemerdekaan di tanah air Islam saja secara sendiri-sendiri. Mereka dapat bertahan berkat bantuan Amerika dengan dolarnya, tank dan pesawat udaranya, persenjataan dan pengaruhnya di PBB. Kita rakyat mengetahui hakikat ini, walaupun bagaimana juga mekanisme Amerika di Timur berusaha untuk menyesatkan kita.
Siapakah yang berani mengajak agar kita mengikatkan diri dengan Blok penjajah ini, dalam keadaan bagaimana juga, agar kita mau mengorbankan ratusan ribu para pemuda kita untuk menjadi kayu bakar dalam peperangan dimana blok penjajah ini berusaha untuk menang, agar semakin kuat kekangan jajahannya atas kita? Orang yang berani melakukan hal ini dalam keadaan bagaimanapun juga, akan mendapat pembalasan rakyat yang sudah tidak tahan lagi dijajah. Rakyat ini tidak akan tertipu oleh pergantian nama dan bentuk penjajahan, juga tidak akan ditipu oleh bergantinya nama dan bendera orang yang menjajah. Hal itu disebabkan karena kesadarannya telah sampai ke tingkat kematangan karena kobaran penderitaan, pengorbanan dan pengalaman.
Tidak. Dalam keadaan bagaimanapun juga kita tidak akan mau diikatkan kepada roda penjajahan Barat, baik dengan tipuan, maupun dengan kekuatan ataupun dengan harta-benda. Walaupun berapa banyaknya orang-orang upahan yang berusaha melumpuhkan rakyat, maka rakyat ini sekarang telah bangun, dan celakalah orang yang mengira bahwa ia masih tidur.
Sedangkan Blok Timur, ada orang-orang tertipu yang karena ingin untuk melepaskan diri dan penjajahan dengan cara bagaimanapun juga menunjukkan pandangannya ke Blok Timur. Tetapi kita di bagian dunia yang luas ini, baik yang beragama Islam maupun yang beragama lain, menolak dengan keras sikap seperti ini. Kita tidak mau membeli kebebasan tanah air kita dengan memperbudak jiwa kita. Kita tidak mau menjual aqidah kita dengan harga yang demikian murah, padahal kita memiliki cara yang lain untuk membebaskan diri.
Di tanah air ini tidak terdapat seorang Islam pun yang mau diperintah oleh orang-orang komunis agar mereka dapat menyembelih orang Islam dan Kristian bersama-sama, sebagaimana yang dilakukan Rusia dan Cina Komunis di Turkistan Timur dan Barat.
Para penganjur komunisme di tanah air kita yang baik ini sedikit sekali jumlahnya, mereka akan tetap merupakan minoritas, walaupun apa juga yang mereka lakukan, walaupun berapa juga bantuan yang mereka terima. Untuk kita ideologi komunisme itu adalah suatu ideologi yang tidak alami. Tanah kita tidak siap untuk menumbuhkannya. Kita tidak memerlukannya. Kita mempunyai suatu ideologi sosial yang jauh lebih maju, jauh lebih adil dan jauh lebih terhormat untuk kemanusiaan kita, lebih mampu memenuhi keperluan kita dan keperluan ummat manusia di masa modern ini dibandingkan dengan ideologj materialistik yang menjadi dasar komunisme.
Karena itu para penganjur komunisme itu akan tetap sedikit, karena dalam lingkungan kita ini, mazhab itu adalah mazhab yang tidak alami. Mazhab asing yang tidak diperlukan, sedangkan suatu mazhab sosial baru dapat hidup kalau dalam lingkungannya ia diperlukan. Ini disamping kenyataan bahwa kita, baik yang Islam maupun yang Kristen, tidak mau pergi ke penyembelihan yang diadakan untuk orang yang mempunyai aqidah keagamaan di negara-negara tirai besi. Kita ingin kehidupan karena kita mempunyai kerja dalam kehidupan itu, dan dalam kehidupan: itu kita mempunyai beban-beban kemanusiaan. Memang kita bukan pencinta membunuh diri di tempat pembunuhan orang-orang komunis.
Kerana itu kita harus mempunyai blok untuk diri kita. Kita tidak mungkin hidup sendiri-sendiri, dalam batas-batas nasionalisme setempat atau nasionalisme Arab yang sempit. Demikian pula kita tidak mungkin menggabungkan diri kepada salah satu blok yang sedang memperebutkan kita, yang masing-masing ingin menang agar dapat memakan kita. Karena itu kita terpaksa memilih jalan yang ketiga yaitu satu-satunya jalan yang kita miliki, yang kita harus menempuhnya. Kita harus meninggalkannya di belakang kita para penganjur nasionalisme setempat dan para penganjur nasionalisme Arab yang sempit. Biarlah mereka menikmati khayalan-khayalan abad-abad yang lalu, “mode-mode” dunia di abad ke-XVIII dan ke-XIX. Banyak orang yang tetap berpegang kepada mode-mode lama. Tetapi baik Blok Barat mahupun Blok Timur, benci kalau kita bersatu dibawah satu panji-panji yang alami.
Dan masing-masingnya mempunyai peralatan-peralatan yang diseludupkan ke tengah-tengah kita. Karena itu kita menjauhkan diri dari bendera yang alami ini, bendera yang mencakup lima ratus juta penduduk Dunia Islam yang luas dan lebar ini. Kita menjauhkan diri dari bendera ini dan berdiri dibawah bendera lain yang dibuat-buat: bendera kelompok Asia-Afrika, dimana dua anggotanya yang paling besar, yaitu India dan Pakistan, bertarung dalam masalah Kashmir, dan belum dapat dicapai suatu persetujuan. Saya tidak dapat mengerti kenapa dan bagaimana dapat berdiri suatu kesatuan atau kelompok di mana dua anggotanya yang paling besar bermusuhan.
Blok ini tidak alami, tetapi kedua blok yang memusuhi kita, mendorong kita ke arahnya, dengan maksud agar kita jangan bersatu dalam suatu blok yang lebih alami, yaitu bangsa-bangsa yang dipersatukan oleh aqidah yang satu, sejarah yang satu, kepentingan yang satu, geografi yang satu, ekonomi yang satu, dan dimana di antara mereka terdapat segala persyaratan untuk adanya satu blok, tanpa pengecualian. Kenapa? Karena berdirinya blok yang alami ini, akan tidak disukai baik Blok Barat maupun Blok Timur.
Alasan apakah yang mereka pakai untuk menolak berdirinya blok yang alami itu di Dunia Islam? Hanya satu alasan. Yaitu adanya golongan minoritas yang tidak beragama Islam di Dunia Islam itu.
Aneh sekali! Seakan-akan golongan minoritas itu timbul di saat ini saja dan tidak pernah hidup selama empat belas abad secara amat mulia dibawah naungan tanah air Islam itu. Tidak ada tanah air yang demikian hebatnya menjaga dan melindungi golongan minoritasnya seperti tanah air Islam. Tetapi mereka ingin untuk menimbulkan fitnah di dalam tanah air yang aman tenteram itu. Tanah air itu tadinya tidak pernah mengenal kefanatikan yang dibenci itu. Bukan hari ini saja, tetapi dalam seluruh sejarahnya, terutama ketika hukum Islam yang memerintahnya dari ujung yang satu ke ujung yang lain. Dunia belum pernah menyaksikan keadilan untuk seluruh manusia di tanah air manapun dan semua tanah air manusia, seperti yang terdapat ditanah air Islam yang diperintah oleh hukum Islam.
Alasan ini adalah alasan yang dibuat-buat. Ia tidak dapat berdiri didepan logika sejarah, didepan tuntutan-tuntutan masa kini. Hanya ada satu jalan saja yang telah ditakdirkan untuk kita tempuh. Kita harus menempuhnya. Jadi baiklah kiranya kalau kita tidak berfikir lama-lama. Sebaiknya kita mengarah secepat mungkin ke arah yang lurus itu. Kalau tidak begitu kita akan kehilangan waktu karena melakukan percobaan yang akan gagal, menentang logika masa dan menentang watak-watak segala sesuatunya.
Ya, bendera itu adalah bendera Khilafah Islamiyah dibawah naungan Alqur’an dan Sunnah Rasulullah.
Disarikan dari buku “Beberapa Studi tentang Islam” karya Sayyid Qutb
Langganan:
Postingan (Atom)